Dimesjid duduk diatas sajadah

Di dalam sunyinya masjid yang agung, kau dapati dirimu duduk di atas sajadah. Namun, sajadah itu bukanlah sembarang sajadah. Ia adalah milik mantan kekasihmu, yang kini telah menjadi suami orang.

Saat kau tenggelam dalam doa, terusik oleh suara bentakan. Istri mantan kekasihmu berdiri di hadapanmu, amarah terpancar di wajahnya. Ia menudingmu, menuduhmu tak punya etika karena duduk di atas sajadah milik suaminya.

Kau terkesiap, merasa terhina dan malu. Kau tak paham mengapa ia bereaksi begitu keras. Bukankah ini hanya sebuah sajadah? Namun, bagi sang istri, sajadah itu adalah simbol kepemilikannya atas hati suaminya. Duduk di atasnya sama saja dengan melanggar batas wilayah yang telah dibangun.

Dalam mimpi itu, kau mewakili bagian dari diri mantan kekasihmu yang masih bersemayam di hatinya. Meskipun ia telah menikah dengan wanita lain, mungkin masih ada secuil rasa yang tertinggal untukmu. Sajadah menjadi simbol hubungan masa lalu yang tak bisa sepenuhnya diputuskan.

Mimpi ini mengingatkanmu untuk melepaskan masa lalu dan merelakan mantan kekasihmu bahagia bersama orang lain. Jangan biarkan rasa penyesalan atau kecemburuan menghantui dirimu. Biarkan mereka pergi, dan berfokuslah pada membangun masa depanmu sendiri yang penuh kebahagiaan.